Songkok Buatan Warga Lamongan Diminati Pasar Luar Negeri

Omset penjualan naik di bulan puasa ini

Lamongan, IDN Times - Desa Pengangsalan, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan sudah puluhan tahun dikenal sebagai daerah perajin songkok. Usaha ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Songkok buatan warga setempat tak hanya dimintai oleh masyarakat Indonesia saja, namun songkok tersebut juga telah merambah pasar luar negeri salah satunya adalah Arab Saudi.

1. Sudah dikenal puluhan tahun sebagai daerah pengerajin songkok 

Songkok Buatan Warga Lamongan Diminati Pasar Luar NegeriSongkok buatan warga Lamongan tembus pasar luar negeri. IDN Times/Imron

Niken Anggraini (21), salah seorang pelaku usaha songkok ini misalnya, saat ini hasil penjualan songkok yang ia dapatkan perbulannya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Niken melakukan penjualan secara online dengan memanfaatkan platform marketplace yang banyak tersedia di media sosial.

"Jadi bersama kakak saya kemudian melakukan inovasi dengan mengubah pola pemasaran songkok ini dari yang tadinya secara tradisional menjadi berbasis teknologi dan hasilnya songkok saya laku di pasaran," kata Niken.

Baca Juga: Siswa SMK dan Mahasiswa Poltek Perkapalan Bikin Perahu Khas Lamongan

2. Sempat terdampak pandemi COVID-19 

Songkok Buatan Warga Lamongan Diminati Pasar Luar NegeriSongkok buatan warga Lamongan tembus pasar luar negeri. IDN Times/Imron

Sebelum lari di pasaran, usaha produksi songkok miliknya tersebut juga sempat mengalami pasang surut. Apalagi selama beberapa tahun lalu terdampak pandemi COVID-19. Pada saat itu pemesanan songkok menurun drastis. Hal ini tak hanya dialami oleh Niken saja namun pengerajin songkok lainnya juga mengalami hal yang sama.

"Saat pandemi berlangsung itu, permintaan songkok menurun drastis, padahal usaha ini sudah kami tekuni selama bertahun-tahun dan akhirnya sekarang sudah mulai banyak yang pesan," terangnya.

3. Dalam sebulan omsetnya bisa mencapai puluhan juta

Songkok Buatan Warga Lamongan Diminati Pasar Luar NegeriSongkok buatan warga Lamongan tembus pasar luar negeri. IDN Times/Imron

Apalagi di momen Ramadan ini, dalam seharinya Niken bisa memenuhi permintaan songkok hingga 10 kodi atau sebanyak 200 songkok. Permintaan songkok saat ini naik hingga mencapai 80 persen dibandingkan dengan hari biasanya.Untuk harga, Niken juga tidak mematok harga tinggi. Semua songkoknya ia jual mulai Rp 26 ribu hingga Rp 70 ribu tergantung kualitas bahannya.

"Untuk omset yang kami dapat sampai puluhan juta rupiah perbulannya. Dan kerajinan songkok ini adalah mata pencarian utama masyarakat desa kami, kami berharap kerajinan songkok ini tetap bertahan dan kami mampu berinovasi," pungkasnya.

Baca Juga: Es Siwalan, Minuman Pelepas Dahaga Khas Pantura Lamongan

Imron Saputra Photo Community Writer Imron Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya