UMKM Jatim Butuh Lebih Banyak Ruang Kurasi Produk

Pemprov dan BI menyiapkan ruah kurasi untuk produk UMKM

Sidoarjo, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) memberi atensi pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di wilayahnya. Menurut dia, masih ada sejumlah catatan agar UMKM di Jatim bangkit dan tetap bisa bertahan di tengah persaingan pascapandemik COVID-19.

1. Tekankan pentingnya literasi digital

UMKM Jatim Butuh Lebih Banyak Ruang Kurasi ProdukGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat sambutan di acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Bea Cukai Jatim, Rabu (28/9/2022). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Khofifah menekankan pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM. Selama ini, Pemprov Jatim dibantu Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan rumah kurasi untuk mengkurasi produk-produk UMKM sehingga standar dari produk UKM ini relatif baik dan mengetahui bagaimana grade dari produk mereka.

"Kita membutuhkan lebih banyak lagi rumah kurasi dan format-format pelatihan seperti itu supaya standardisasinya juga semakin bagus," ujarnya saat acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Bea Cukai Jatim, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q2: Produktivitas Bisnis UMKM semakin Melesat

2. Literasi digital dapat digetolkan lewat rumah kurasi

UMKM Jatim Butuh Lebih Banyak Ruang Kurasi ProdukGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau stan UMKM di acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Bea Cukai Jatim, Rabu (28/9/2022). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Menurutnya, sangat penting menekankan literasi digital melalui rumah kurasi. Sebab, seperti yang disampaikan founder Alibaba Jack Ma, bahwa tahun 2030 UMKM di dunia 99 persen secara online dan 85 persen menggunakan e-commerce, maka literasi digital adalah sebuah kebutuhan  mendesak.

“Ini akan menjadi bagian dari sinergitas merajut bagaimana penguatan UMKM kita. Jadi apa yang sudah diinisiasi Kemenkeu Satu Jatim saya rasa akan jadi gravitasi," kata dia.

"Setiap gravitasi baru InsyaAllah akan memberikan nilai tambah dan semangat baru seperti yang sudah dilakukan Bu Uly mengolah potensi sarang burung walet sampai ekspor," Khofifah menambahkan.

3. Pelaku UMKM jatuh bangun saat pandemik

UMKM Jatim Butuh Lebih Banyak Ruang Kurasi ProdukGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau stan UMKM di acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Bea Cukai Jatim, Rabu (28/9/2022). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Pelaku UMKM Produk minuman sarang burung walet, Uly Sarojah menceritakan kesan dan pesan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet. Mulanya, saat COVID-19 mewabah di Indonesia, Februari 2020, usaha fashion menjual sepatu mengalami gulung tikar.

Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet.

“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan," kata dia.

4. Ada berbagai dukungan dan bantuan yang kini bawa produknya ke luar negeri

UMKM Jatim Butuh Lebih Banyak Ruang Kurasi ProdukGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di acara Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Kantor Bea Cukai Jatim, Rabu (28/9/2022). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Uly mengakui, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang. "Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar," ungkapnya.

Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, Cina, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet.

"Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang," kata dia.

Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk. "Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong," ungkapnya.

Baca Juga: 20 UMKM Bersanding dengan Desainer Profesional di SFP 2022

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya