Siap-siap, Bawang Merah di Jatim Merangkak Naik

Harga rata-rata di Jatim Rp44,7 ribu per kg

Surabaya, IDN Times - Jelang Hari Raya Idul Adha, harga bawang merah di Jawa Timur (Jatim) mulai merangkak naik. Sejumlah faktor mempengaruhi kenaikan harga komoditas ini, meski stoknya mengalami surplus pada dua bulan lalu.

1. Harga rata-rata di Jatim Rp44,7 ribu per kg

Siap-siap, Bawang Merah di Jatim Merangkak NaikBawang merah dan bawang putih (pixabay.com/sektohyo)

Berdasarkan Sistem Informasi Ketersedian dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) pada 15 Juni 2022, harga bawang merah Rp44.789 per kilogram (kg), kemudian 16 Juni 2022, harga komoditas ini naik menjadi Rp45.690 per kg. Terbaru per 20 Juni 2022, harganya tembus Rp47.258 per kg.

Harga rata-rata tertinggi bawang merah tercatat di Kabupaten Gresik dan Jember yakni mencapai Rp55.000. Lebih lanjut, harga rata-rata terendah di Kabupaten Probolinggo yaitu Rp31.000.  Untuk sejumlah pasar di Surabaya harga komoditas ini sempat tembus di harga Rp55.000 per kg pekan lalu.

2. Curah hujan hingga terserang penyakit jadi faktornya

Siap-siap, Bawang Merah di Jatim Merangkak NaikIlustrasi petani bawang merah. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bawang merah di Jatim. Yakni curah hujan yang yang cukup tinggi dan terserang penyakit. Sehingga produksinya sedikit berkurang.

“Selain itu bawang merah ini kan tidak semuanya dijual ke pasaran karena harus disimpan untuk ditanam lagi. Nah kemungkinan permintaan pasar cukup tinggi dan stoknya tidak mencukupi sehingga harganya menjadi mahal,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Bawang Merah Naik Rp10 ribu, Khofifah Tegas Tidak Mau Impor

3. Data April, bawang merah di Jatim surplus

Siap-siap, Bawang Merah di Jatim Merangkak NaikIDN Times/Holy Kartika

Terkait data stok bawang merah, Hadi belum dapat merinci untuk bulan Mei dan Juni. Yang jelas pada April lalu, produksi bawang merah di Jatim mencapau 52.432 ton dengan tingkat konsumsi tembus 9.125 ton. Artinya, ada surplus 43.307 ton.

"Data Mei dan Juni ini belum masuk, karena panen bawang merah ini kan dua bulan. Jadi kalau panen bulan Mei artinya masa tanamnya bulan Maret," dia menegaskan.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dialami Tubuh saat Makan Bawang Merah

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya