Rakor Inflasi Jatim, Beras Jadi Perhatian

Harganya masih di atas HET

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengklaim kalau harga beras di wilayahnya berangsur stabil, di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Bahkan, ia sesumbar harga tersebut akan terjaga hingga Bulan Ramadan mendatang.

Khofifah menyebut, HET beras ialah Rp9.450 per kilogram (kg). Nah, ia mengatakan kalau harga beras di Surabaya kini sudah di kisaran Rp8.800 per kg. Tapi, diakuinya beberapa daerah harganya masih tembus Rp12.000 per kg.

"Masih ada harga Rp12.000 (per kg), Sumenep, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar. Selain itu sudah mulai turun," ujarnya usai Rakor Pengendalian Inflasi di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (20/2/2023).

Sebaliknya, derdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Jatim per 20 Februari 2022, harga rata-rata Beras IR 64 Rp10.497 per kg. Harga rata-rata tertinggi Rp12.250 per kg di Pamekasan dan terendah Rp9.033 per kg di Surabaya.

Lebih lanjut, harga rata-rata Beras Bengawan di Jatim tembus Rp12.632 per kg. Harga rata-rata tertinggi Rp14.000 per kg di Bangkalan dan harga rata-rata terendah Rp11.375 per kg di Mojokerto. Khusus Surabaya, Rp13.133 per kg.

Meski yang disampaikan Khofifah tidak sesuai data Siskaperbapo, gubernur kelahiran Surabaya ini punya keyakinan kalau komoditas beras harganya bakal stabil saat Ramadan. Hal ini merujuk pada periode panen raya di wilayah Jatim yang jatuh pada Maret sama halnya Ramadan.

"Stok kita aman. Minggu ketiga Februari ini kita akan panen 60 ribu ton. Minggu keempat Februari 70 ribu ton dan Maret produksi beras kita mencapai 1,05 juta ton. Jadi sangat cukup," kata dia.

Mantan Menteri Sosial ini pun menyoroti rantai distribusi saat panen raya nanti. Sehingga, beras-beras hasil panen bisa sampai di pasar maupun warung-warung untuk bisa menjangkau masyarakat luas.

"Pastikan tidak ada kekosongan stok di masing-masing pasar. 23 Maret kita masuk Ramadan, semua stok logistik kami pastikam aman," tegasnya. Sementara untuk saat ini, sambung Khofifah, pihaknya menggeber giat Operasi Pasar. Harapannya dapat mengintervensi harga yang merangkak naik di pasar.

Baca Juga: BPS: Inflasi Indonesia Sepanjang 2022 Capai 5,51 Persen

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya