Pedagang Sapi Sambat Permintaan Daging Anjlok

Harga sapi turun Rp5-Rp10 juta

Surabaya, IDN Times - Minat masyarakat terhadap daging sapi mengalami penurunan. Fakta tersebut diakui oleh Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur (Jatim). Menurunnya permintaan daging sapi ini menurutnya disebabkan meluasnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

1. Permintaan di pasar mulai sepi

Pedagang Sapi Sambat Permintaan Daging AnjlokIlustrasi penjualan daging sapi dan daging kerbau. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan, penurunan permintaan ini cukup signifikan terjadi pada pembeli menengah ke atas. Sedangkan untuk pembeli menengah ke bawah, penurunan terjadi tidak terlalu drastis. "Daging sapi (permintaannya) di pasar agak sepi," ujarnya saat dikonfirmasi IDNTimes, Selasa (28/6/2022).

"Yang paling terdampak wabah PMK ini bukan hanya peternak, tapi juga penjual makanan yang berbahan daging seperti rendang, rawon, gule, soto maupun bakso. Masyarakat mulai takut mengonsumsi daging karena wabah PMK. Padahal daging yang dijual di pasar itu, sapi yang sehat," dia menambahkan.

Baca Juga: Jatim Zona Merah, Sapi, Kerbau, dan Kambing Positif PMK

2. Harga sapi turun Rp5 juta - Rp10 juta

Pedagang Sapi Sambat Permintaan Daging AnjlokPenanganan hewan ternak sapi di sejumlah daerah di Jatim. dok. Humas Pemprov Jatim.

Sedangkan untuk penjualan sapi, para peternak ini menjualnya dari rumah, karena banyak pasar hewan ternak yang ditutup sejak adanya wabah PMK ini. Harganya pun juga mengalami selisih hingga Rp5 juta. Jadi kalau harga normal Rp25 juta, namun sejak ada PMK bisa menjadi hanya Rp20 juta bahkan Rp15 juta.

"Peternak tidak mau ambil pusing, daripada sapinya mati tidak dapat apa-apa ya mending jual murah," kata dia.

3. Harapkan pemerintah yakinkan masyarakat

Pedagang Sapi Sambat Permintaan Daging AnjlokGubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat tinjau sapi di Nganjuk. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Muthowif menambahkan, seharusnya pemerintah lebih bisa meyakinkan masyarakat untuk tetap mengkonsumsi daging sapi. "Harusnya bilang kalau konsumsi daging sapi tidak apa-apa, biar masyarakat mau mengkonsumsi daging seperti tidak adanya wabah PMK," katanya.

"Kedua, percepatan penyembuhan sapi yang terinfeksi wabah PMK, biar peternak tetep bergairah beternak sapi dan kambing," pungkasnya.

Baca Juga: 100 Ribu Lebih Sapi di Jatim Kena PMK, Vaksin Dijatah 360 Ribu Dosis

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya