Kebutuhan Kopi di Jawa Timur Baru Terpenuhi 70 Persen

Wah Arek Jawa Timur suka ngopi nih!

Surabaya, IDN Times - Konsumsi kopi di Jawa Timur (Jatim) nampaknya terus saja . meningkat. Berdasarkan data Dewan Kopi Jatim, dalam satu tahun saja, konsumsi kopi di Jatim mencapi 1 juta ton lebih. Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua Dewan Kopi Jatim, Muhammad Zakki, saat peringatan Hari Kopi Nasional 2019 di Museum De Javasche Bank, Senin (11/3).

Baca Juga: Gandeng BPPT, Banyuwangi Garap Pengembangan Kopi dari Hulu ke Hilir

1. Kebutuhan kopi Jatim baru terpenuhi 70 persen

Kebutuhan Kopi di Jawa Timur Baru Terpenuhi 70 Persenfuturism.com

Zakki mengatakan, saat ini luas lahan kopi di Jawa Timur sebesar 30 ribu juta hektar dengan produksi sekitar 750 kilogram sampai 1 ton per hektar. Jumlah itu belum bisa memenuhi kebutuhan kopi di Jatim.

"Jika dibuat perbandingan, baru 70 persen permintaan kopi di Jawa Timur terpenuhi,' ujarnya.

2. Harus ada pembinaan petani kopi

Kebutuhan Kopi di Jawa Timur Baru Terpenuhi 70 PersenDok. IDN Times/Istimewa

Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah produksi kopi, harus ada pembinaan kepada petani. Sehingga kopi yang bisa dihasilkan dapat mencapai 1,5 hingga 2 ton per hektar.

"Kendala kopi kita memang kesadaran petani, bahwa bertani bisa diberdayakan lebih baik. Cara memetik tidak hanya green bean, tetapi red bean harganya lebih bagus," kata Zakki.

3. Jika produksi kopi meningkat bisa jadi industri

Kebutuhan Kopi di Jawa Timur Baru Terpenuhi 70 PersenDok. IDN Times/Istimewa

Zakki mengatakan, sampai saat ini setiap harinya telah ada 150 kontainer kopi asal Vietnam masuk ke Indonesia. Impor kopi sepert itu menurut Zakki tidak akan terjadi jika petani kopi mendapat pembinaan untuk menaikkan produksi kopi.

Jika petani kopi tidak dapat pembinaan, maka diperkirakan 2030 Indonesia menjadi importir kopi. "Kami sangat miris sekali. Karena untuk mengatasi seperti itu bagaimana agar petani tidak hanya menanam secara konvensional, tapi petani yang menanam kopi tidak sekadar tanam, namun menjadi industri petani kopi," ungkap Zakki.

4. BI siap jembatani UMKM kopi dengan market place

Kebutuhan Kopi di Jawa Timur Baru Terpenuhi 70 PersenDok. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Kanwil Jatim, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan tantangan yang dihadapi industri kopi di Jatim salah satunya yaitu kondisi perkebunan kopi berusia tua. Rata-rata lahan kopi di Jatim ditanam sejak zaman Kolonial Belanda.

"Tinggal sekarang bagaimana perkebunan kopi diremajakan dan diperluas, sehingga kebutuhan kopi bisa dipenuhi. jangan sampai kita mengekspor kopi. Sebagai produsen kopi dengan kualitas bagus itu tidak baik," kata Difi.

Maka dari itu, BI terus menggandeng sejumlah pihak untuk mengembangkan kopi. Pendataan dilakukan guna mengetahui mana yang perlu dibantu. "Tahun 2019 kami akan ikut serta dalam membantu untuk menyambungkan UMKM dengan market place online. Titik berat untuk kopi, dan mengkoneksikan antara UMKM dengan bisnis digital," pungkas Difi.

Baca Juga: Ini 10 Tanda-tanda Kecanduan Es Kopi, Kamu Termasuk Gak Ya?

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya