Indonesia Resmi Resesi, Jatim Minus 3,75 Persen di Triwulan III

Semoga segera pulih ya

Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2020 mencatatkan minus 3,75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Catatan ini memperpanjang tren negatif dari triwulan sebelumnya yang tercatat minus 5,90 persen. 

1. Meski minus 3,75, ada beberapa sektor produksi yang catatkan pertumbuhan positif

Indonesia Resmi Resesi, Jatim Minus 3,75 Persen di Triwulan IIIIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski terkontraksi 3,75 persen secara year on year, ada beberapa sisi produksi yang tetap mencatatkan pertumbuhan positif, seperti lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,53 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,55 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 22,11 persen dan pengeluaran konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 2,96 persen.

"Sedangkan komponen lainnya terkontraksi," ucap Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam rilis resmi, Kamis (5/11/2020). 

2. Pertumbuhan dari triwulan II ke triwulan III positif

Indonesia Resmi Resesi, Jatim Minus 3,75 Persen di Triwulan IIIIlustrasi ekonomi. (IDN Times/Mia Amalia)

Sementara itu, jika dilihat secara quarter to quarter atau dari triwulan II ke III, pertumbuhan ekonomi di Jatim positif 5,89 persen. Kondisi ini didukung oleh kinerja lapangan usaha jasa lainnya sebesar 30,68 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 21,34 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,71 persen.

"Beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif adalah lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 7,92 persen; industri pengolahan 7,32 persen; perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor 7,17 persen; jasa perusahaan 5,24 persen, serta jasa pendidikan 4,66 persen," ujarnya 

Sementara dari sisi pengeluaran, menyebutkan semua komponen tumbuh kecuali impor luar negeri terkontraksi 0,40 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 2,32 persen; pengeluaran konsumsi LNPRT 0,20 persen; komponen pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,22 persen. PMTB 7,45 persen; dan ekspor luar negeri 27,15 persen.

3. Indonesia resmi masuk resesi

Indonesia Resmi Resesi, Jatim Minus 3,75 Persen di Triwulan IIIIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Perekonomian Indonesia sendiri akhirnya resmi dinyatakan resesi hari ini. Hal ini terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen di triwulan III 2020. Indonesia pun menyusul beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura.

Baca Juga: Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk Kondisinya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya