Harga Minyak Goreng Melangit, Ini Langkah Disperindag Jatim

Ajak Bulog gelar pasar murah

Surabaya, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) mendapatkan laporan bahwa harga minyak goreng mengalami kenaikan di pasaran. Diketahui kenaikan harga terlihat pada minyak goreng kemasan maupun curah.

Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan yang diatur dalam Permendag Rp11 ribu per liter. Beberapa waktu terakhir harga meningkat menjadi Rp14 ribu - Rp19 ribu per liter. Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga rata-rata minyak goreng curah per liternya Rp18.589 per Jumat (3/12/2021).

Nah, harga minyak goreng curah tertinggi di Kota Pasuruan sebesar Rp20.000 per liter. Sementara terendah di Kota Batu, Rp14.833 per liter. Sedangkan harga rata-rata minyak goreng Bimoli kemasan Rp18.582 per liter. Tertinggi Rp19.666 di Magetan dan terendah Rp16.166 di Situbondo. Disperindag pun berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Satgas Pangan Polda Jatim.

1. Ada kenaikan harga crud palm oil sejak September

Harga Minyak Goreng Melangit, Ini Langkah Disperindag JatimFreepik.com/ruksutakarn

Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan mengatakan, dalam rapat koordinasi dengan Kemendag, diketahui memang dalam kondisi global saat ini sedang ada penurunan pandemik COVID-19 dan juga adanya cuaca buruk menyebabkan terjadinya pergerakan harga Crude Palm Oil (CPO) CIF Rotterdam per September 2021 mencapai USD1.235 per ton. Naik dibandingkan Agustus USD1.226 per ton.

"Sehingga karena bahan baku pendukung ini mengalami kenaikan, maka otomatis pabrikan juga menggunakan bahan baku yang lebih mahal, jadi pasar global kita memang mengalami kenaikan harga CPO. Ini data dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI)," ujarnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Biang Kerok Inflasi November

2. Kalau pasokan masih stabil, tapi harga global memang naik

Harga Minyak Goreng Melangit, Ini Langkah Disperindag JatimIlustrasi biji kelawa sawit (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Terkait pasokan minyak goreng, Drajat menyebut kalau di Indonesia terbilang masih stabil dan masih mampu mencukup kebutuhan masyarakat. Karena tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas ini juga masih cukup stabil. Namun sedikit ada peningkatan seiring dengan mulai bergeraknya perekonomian pascapandemik.

"Pasokan itu pada dasarnya cukup, tetapi harga dunia yang masih naik sehingga integrasi antara industri kelapa sawit dari hulu hilir CPO ini yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng terutama untuk kebutuhan dalam negeri," terangnya.

3. Minta Bulog gelar pasar murah

Harga Minyak Goreng Melangit, Ini Langkah Disperindag JatimIlustrasi Minyak Goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Adanya fenomena itu, Disperindag Jatim terus rapat koordinasi dan pemantauan bersama Satgas Pangan. Sekaligus melakukan persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pihaknya juga mengimbau agar Bulog dan produsen supaya memberi upaya dengan menjual minyak goreng murah.

"Bulog baru bisa menjual Rp14 ribu per liter yang bersifat pasar murah. Jadi tidak di semua titik," ucap Drajat.

Baca Juga: Sidak Harga Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Bakal Gelar Operasi Pasar

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya