- Business
- Economy
Awal 2021, Ekpor Jatim Masih Lesu

Surabaya, IDN Times - Nilai ekspor Jawa Timur (Jatim) pada Januari 2021 mengalami penurunan 13,79 persen. Nilainya menyusut dari USD 1,78 miliar pada Desember 2020, menjadi USD 1,54 miliar pada Januari 2021. Dibandingkan Januari 2020, kondisi ekspor saat ini juga tercatat menurun 14,60 persen.
1. Nonmigas dan migas mengalami penurunan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim memaparkan bahwa ekspor nonmigas Januari 2021 turun 9,18 dibandingkan dengan Desember 2020. Yaitu dari USD1,52 miliar menjadi USD1,38 miliar. Nilai tersebut menyumbang sebesar 90,14 persen dari total ekspor Jatim pada Januari 2021.
"Jika dibandingkan dengan Januari 2020, nilai ekspor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 21,40 persen," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Selasa (15/2/2021).
Selain nonmigas, penurunan juga terjadi di migas pada Januari 2021. Komoditas ini bahkan mengalami penurunan drastis, yakni mencapai 41,14 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD257,06 juta menjadi USD151,31 juta.
"Komoditas migas menyumbang 9,86 persen terhadap total ekspor Jawa Timur pada Januari 2021," kata Dadang.
2. Lemak dan minyak hewan nabati masih jadi yang utama

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang, (HS) 2 digit, golongan lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim. Nilai transkasinya USD158,53 juta. Lebih rendah 7,19 persen jika dibandingkan transaksi Desember USD170,80 juta.
"Kelompok ini berkontribusi sebesar 11,45 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Malaysia dengan nilai 32,56 juta dolar AS," kata Dadang.
Baca Juga: Mendag Lutfi Targetkan Ekspor Non-Migas Naik 6,3 Persen
3. Jepang masih menjadi tujuan ekspor utama

Lebih lanjut, negara tujuan utama ekspor Jatim pada Januari 2021 adalah Jepang. Disusul ke Amerika Serikat dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Jepang mencapai USD245,70 juta.
"Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat dan Tiongkok berturut-turut mencapai USD223,27 juta dan USD122,26 juta," ucap Dadang.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Apresiasi Mega yang Suarakan soal Ekspor Baby Lobster
Berita Terkini Lainnya
TRENDING
- Polisi Tetapkan Dosen Unej Sebagai Tersangka Dugaan Pencabulan Anak
- Dugaan Pencabulan oleh Dosen Unej, Mahasiswa Gelar Aksi Secara Virtual
- Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Dosen Unej Terancam 15 Tahun Penjara
- Ditabrak Motor Saat Menyebrang, Seorang Perempuan Tewas di Tempat
- Lindas Pemotor Hingga Tewas, Sopir Truk Kabur
- Polisi Madiun Dalami Dugaan Korupsi Anggaran Desa
- Harga Daging Ayam Tembus Rp39 Ribu per Kilogram
- Pertamina Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Ramadan
- Khofifah Klaim Jatim Sudah Kuning, Epidemiolog: Kuning-Kuning Delima?
- Cegah Harga Bahan Pangan Naik, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar