Subsidi Minyak Curah Dicabut, Pedagang Mengeluh Sulit Dapat Stok

Malang, IDN Times - Keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah berdampak pada pedagang. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok dari distributor.
1. Sudah sepekan stok minyak curah langka
Salah seorang pedagang di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Sulisno menjelaskan bahwa sudah sepekan ini stok minyak goreng curah sulit didapat. Biasanya dirinya selalu mendapat suplau yang cukup dari salah satu distributor resmi minyak goreng curah. Tetapi dalam sepekan terakhir dirinya kesulitan mendapat suplai minyak goreng dari distributor.
"Dari distributor belum ada suplai. Kalau dari agen kadang ada, kadang juga kosong, tidak tentu," urainya Jumat (3/6/2022).
Baca Juga: Minyak Goreng dan BBM Dongkrak Inflasi di Kota Malang
2. Dapat harga terjangkau dari distributor
Sulisno menambahkan bahwa selama ini dirinya mendapat suplai minyak curah dari ditributor. Harga yang didapat dari distributor adalah Rp 13.000 per liter. Dirinya harus menjual ke masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter dan pembeli wajib melampirkan KTP.
"Untuk penjualannya wajib Rp14 ribu per liternya. Pembelinya wajib menunjukkan KTP dan dijatah dua liter," imbuhnya.
3. Harga di agen lebih mahal
Selama ini dirinya setiap hari mendapat jatah 180 liter. Jumlah tersebut kemudian dikemas ke dalam plastik dengan takaran masing-masing dua liter. Harga dari distributor memang lebih murah ketimbang dari agen yang harga jualnya kisaran Rp 15.500 per liter dan dijual Rp17.000 per liternya.
"Kalau dari distributor cuma dikasih 180 liter saja. Kalau dari agen tidak dibatasi," sambungnya.
4. Berharap stok minyak curah terus aman
Terlepas dari itu, Sulisno berharap bahwa meski subsidi dicabut, paling tidak ketersediaan stok mudah didapat. Kemudian dirinya juga berharap harga minyak goreng curah juga tidak naik terlalu tinggi karena akan memberatkan masyarakat. "Harapannya tentu barangnya ada terus dan harganya tidak mahal," tandasnya.