Tarif Kapal Jawa-Bali Batal Naik, Ada Apa?

Sejak BBM naik penumpang juga lumayan sepi

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah pada tanggal 15 September 2022 lalu, telah menetapkan KM 172 tahun 2022 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi. Sesuai dengan isi surat tersebut maka akan terjadi kenaikan tarif tiket penyeberangan dengan rata-rata 11,79 persen. Kebijakan baru ini, rencananya akan diterapkan sejak hari ini, Senin (19/9/2022). Berlaku untuk 23 lintas penyeberangan antar provinsi di Indonesia, termasuk di lintas penyeberangan Jawa-Bali via pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Gilimanuk Bali.

1. Batal naik, Gapasdap sebut KM 172 2022 dicabut

Tarif Kapal Jawa-Bali Batal Naik, Ada Apa?Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPP Gapasdap), Khoiri Soetomo, menyebut bahwa surat yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah tersebut rencananya akan ditarik kembali. Sehingga, saat ini rencana kenaikan tarif tiket penyeberangan urung dilakukan. Dia mengklaim, wacana besaran kenaikan tarif tiket atas imbas naiknya harga BBM saat ini tidak dipermasalahkan masyarakat.

"Seharusnya Senin dinihari jam 00.00 diberlakukan di 23 lintasan antar provinsi di seluruh tanah air. Ternyata hanya pepesan kosong dan ditelan kembali. Seharusnya keputusan tersebut berlaku 3 hari setelah ditandatangani, namun surat keputusan tersebut ditarik kembali, padahal dari beberapa angka yang sudah beredar di masyarakat tidak dipermasalahkan karena mereka memaklumi bahwa telah terjadi kenaikan harga BBM," kata Khoiri, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali Naik

2. Jasa penyeberangan Jawa-Bali via Banyuwangi terancam tutup

Tarif Kapal Jawa-Bali Batal Naik, Ada Apa?Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Khoiri menyebut, pada tanggal 3 september lalu, pemerintah telah resmi menaikan tarif BBM bersubsidi jenis solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 liter atau mengalami kenaikan sebesar 32 persen. Jauh hari sebelum pemerintah kenaikan BBM itu, Gapasdap menilai bahwa pemerintah telah berulang kali mengabaikan permohonan kenaikan tarif. Padahal BBM terus berangsur naik harga. 

"Kami mendengar bahwa menhub keberatan dengan kenaikan tarif di golongan penumpang yang besarnya antara Rp2.700 di lintas Ketapang (Banyuwangi)- Gilimanuk (Bali) dan Rp5.600 di lintasan Merak (Jakarta) - Bakauheni (Sumatera)," jelasnya.

Sementara itu, menyusul kenaikan BBM terbaru baru-baru ini, para pengusaha harus mengalihkan dana untuk biaya perbaikan atau operasional perawatan kapal hanya untuk membeli BBM. Jika ini terus berlanjut, maka performa kapal akan berkurang dan berisiko terhadap keselamatan penumpang. Sebab itu, Gapasdap mengancam akan berhenti melayani jasa penyeberangan.

"Kami sekarang menuntut keadilan.Kami sudah mengeluarkan cadangan kami untuk membeli BBM dengan harga baru, dan ini ada batasan kemampuan. Jika memang sudah tidak sanggup maka kami akan berhenti beroperasi," ancamnya.

3. Roda ekonomi Bali terancam putus

Tarif Kapal Jawa-Bali Batal Naik, Ada Apa?Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Tentunya jika penyeberangan Jawa-Bali dihentikan, maka imbas yang paling dirasakan adalah di sektor perekonomian masyarakat Bali. Seperti diketahui, banyak kendaraan logistik dari Jawa yang mendistribusikan berbagai macam kebutuhan ke Bali. Khoiri mengaku, sejauh ini para pengusaha masih bisa bertahan dengan kondisi yang menurutnya tidak adil ini. Menurut Khoiri, jika pemerintah terlalu berat untuk menetapkan tarif, dia menyarankan agar penetapan tarif diserahkan saja kepada Gapasdap.

"Namun jangan kemudian hal ini dianggap sebagai sesuatu yang remeh sehingga proses penetapan tarif memakan waktu yang cukup lama dan diundur-undur. Angkutan penyeberangan memiliki peranan penting baik sebagai sarana transportasi dan juga mengemban fungsi infrastruktur, yang jika gagal maka dampaknya akan sangat luas, baik terhadap ekonomi, politik maupun keamanan dan juga keutuhan NKRI. Ribuan orang menggantungkan hidupnya pada angkutan penyeberangan, baik karyawaan, para pedagang, pengurus kendaraan dan sektor lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Harga Tiket Kapal Banyuwangi-Bali Naik, Ini Tarifnya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya