BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali Naik

Pengusaha minta kenaikan tiket kapal hingga 40 persen

Banyuwangi, IDN Times - Keputusan pemerintah menaikan harga BBM berimbas di banyak sektor publik. Di Banyuwangi, Jawa Timur, sejumlah pengusaha kapal menuntut harga tiket penyeberangan Jawa-Bali juga naik.

Mereka menuntut adanya kenaikan harga tiket penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi - Gilimanuk Bali atau sebaliknya.

Tuntutan kenaikan harga tiket kapal ini disampaikan oleh Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, I Putu Gede Widiana mewakili anggotanya.

1. Harga BBM naik, operasional kapal kian membengkak 

BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali NaikSejumlah kapal di Banyuwangi sedang sandar. (IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut I Putu Gede, naiknya harga BBM saat ini sangat berpengaruh terhadap biaya operasional kapal. Dia menyebut, pengeluaran para pengusaha untuk operasional kian membengkak.

Selain operasional tambahan untuk membeli BBM, harga sejumlah suku cadang kapal pun juga ikutan naik. Karena harga suku cadang kapal menggunakan patokan mata uang dolar, yang harganya terus naik mengikuti nilai minyak dunia.

"Ya tentu membengkak dari sisi operasional. Karena kondisinya memang perlu ada penyesuaian harga tarif kapal yang baru. Menyusul kenaikan BBM ini. Kalau tidak naik ya bisa bunuh diri namanya," katanya, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Viral Banyak Kendaraan Mogok di Banyuwangi, Diduga BBM Dicampur Air

2. Tuntutan perubahan harga tiket kapal, naik 30 persen  

BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali NaikKapal di pelabuhan Ketapang Banyuwangi menunggu giliran sandar.(IDN Times/ Agung Sedana)

Kenaikan tarif harga penyeberangan ini, menurutnya merupakan kalkulasi dari permintaan para pengusaha kapal di tahun lalu. Sampai kenaikan BBM di tahun 2022 ini, tarif penyebrangan tidak juga naik.

Permintaan ini dinilainya sangat layak untuk diajukan karena biaya operasional tambahan yang harus dikeluarkan membengkak hingga lebih dari 45 persen. "Kita ini menggunakan BBM non subdisi ini. Jadi wajarlah kita minta naik," tegasnya. 

Sebab itulah, untuk mengimbangi kebutuhan operasional kapal, para pengusaha meminta kenaikan tiket sebanyak 30 persen.

"Sudah lama tidak naik ini, sejak 2019 kalau tidak salah. Jadi anggapannya pemerintah terhutang dengan kenaikan tarif tahun lalu. Dikalkulasi ya sekitar 30 persen lebih," ungkapnya.

3. Penurunan pengguna jasa penyeberangan 

BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali NaikPenumpang turun dari kapal. (IDN Times/ Agung Sedana)

I Putu Gede mengklaim jika kondisi ekonomi para pengusaha kapal di Banyuwangi saat ini kian terpuruk. Beberapa hari sejak diumumkannya harga BBM naik, kondisi penyebrangan juga menurun drastis.

"Masyarakat juga masih mikir untuk liburan ke Bali. Karena BBM naik ini sangat berimbas di perekonomian masyarakat," pungkasnya. 

Untuk diketahui, per tanggal 3 September 2022 lalu, harga BBM berbagai jenis mengalami kenaikan. BBM jenis pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Sedangkan BBM Solar bersubsidi yang semula Rp5.150 naik menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian untuk Pertamax juga ikut naik, dari awalnya Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter. (*)

Baca Juga: Akui BBM Tercampur Air, SPBU di Banyuwangi Siap Ganti Rugi

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya