TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BBM Naik, Ini Jenis Mobil yang Akan Dicari Konsumen

Apakah mobil listrik?

Project Director Astra Financial GIIAS 2022, Tan Chian Hok saat diwawancara. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Surabaya, IDN Times - Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar serta nonsubsidi jenis Pertamax baru-baru ini. Langkah ini diprediksi akan mempengaruhi industri otomotif di Jawa Timur (Jatim) yang sebenarnya sedang berada pada tren naik tahun ini, sejak diterpa badai pandemik COVID-19 sepanjang 2020 - 2021.

1. Tren penjualan mobil meningkat sejak tahun lalu

Project Director Astra Financial GIIAS 2022, Tan Chian Hok saat diwawancara. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Project Director Astra Financial GIIAS 2022, Tan Chian Hok bilang bahwa tren penjualan kendaraan jenis mobil di Jatim, naik sebesar 27 persen tahun lalu, yakni dari 71.923 unit pada 2020 menjadi 90.623 unit pada 2021. Nah, memasuki awal 2022 juga masih menunjukkan tren meningkat.

"Dari 2021 menuju 2022 ada peningkatan memang," ujarnya saat ditemui di acara GIIAS Surabaya di Grand City, Rabu (14/9/2022). Sayangnya, Tan tidak membeberkan angka kenaikan tahun ini.

Baca Juga: GIIAS Surabaya 2022: Hadirkan 13 Merek Mobil Ternama

2. Naiknya BBM diprediksi geser tren penjualan ke mobil LCGC

Mobil LCGC termurah Daihatsu Ayla 1.0 D MT (Daihatsu Indonesia)

Namun, di tengah tren positif penjualan mobil itu, pemerintah mengambil langkah menaikkan harga BBM baik itu subsidi maupun nonsubsidi pada September ini. Hal ini pun diprediksi akan membuat konsumen beralih ke mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC), mengingat ada aturan kalau mobil mewah CC di atas 1.400 dilarag memakai BBM bersubsidi, Pertalite.

"Market terbesar memang LCGC dan populer, kalau kita lihat mungkin sekitar 60-70 persen," kata Tan.

Baca Juga: GIIAS Surabaya Diharapkan Bisa Dongkrak Perekonomian Jatim

Berita Terkini Lainnya